Bagi sebagaian orang aktivitas seksual dengan pasangan adalah hal menyenangkan. Namun ternyata, banyak wanita muda yang merasa sedih setelah melakukannya.
Sebuah penelitian di Australia terhadap 200 wanita muda menunjukkan, satu dari wanita sesekali merasakan sedih setelah berhubungan intim. Sebanyak 10 persen bahkan menyatakan hampir selalu merasa sedih setelah bercinta.
Penulis penelitian, Robert Schweitzer, dari the Queensland Institute of Technology mengatakan, “Dalam keadaan normal, fase revolusi dari aktivitas seksual atau fase setelah bercinta, memunculkan sensasi kesejahteraan sesuai dengan psikologis dan fisik seseorang.”
Namun, orang yang mengalami kesedihan atau post-coital dysphoria dapat mengungkapkan perasaan mereka segera setelah hubungan seksual. Dalam hal ini akan muncul rasa melankolis, kesedihan berlebih, cepat marah, penuh kecemasan, atau perasaan gelisah.
“Penyebab munculnya perasaan tersebut tidak diketahui,” ujar Robert Schweitzer. Salah satu responden mengatakan sedih setelah bercinta. Namun, perasaan tersebut tidak terkait berkurangnya rasa cinta dan sayang untuk pasangannya.
Robert Schweitzer menambahkan, perasaan ini mungkin muncul karena trauma seksual yang diakibatkan pelecehan seksual. Namun, penelitian yang dipublikasikan dalam the quarterly International Journal of Sexual Health menemukan bahwa hanya ada korelasi yang minim antara trauma seksual dengan perasaan sedih setelah bercinta.
“Ini menunjukkan adanya faktor-faktor lain, seperti predisposisi biologi, mungkin lebih penting,” kata Schweitzer. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menemukan apakah hal yang sama terjadi pada kelompok usia yang berbeda. Selain itu, penelitian lanjutan diperlukan untuk melihat karakteristik emosi perempuan.