Pada awalnya bentuk pemerintahan Romawi Kuno merupakan kerajaan. Raja dipilih oleh kaum bangsawan. Karena tidak adil, raja diturunkan dari tahta. Kemudian bentuk kerajaan berubah menjadi bentuk republik, rakyat kembali memegang kekuasaan. Pemerintahan dijalankan oleh konsul yang dipilih oleh rakyat dua tahun sekali.
Romawi kuno dengan ibukotanya Roma bercita-cita menjadi penguasa di Laut Tengah. Untuk mencapai cita-citanya dilakukan intervensi (perluasan wilayah kekuasaan). Secara berturut-turut Karthago, Macedonia, dan Yunani dapat dikalahkan. Pada tahun 189 SM, Kerajaan Syria dapat direbut. Kerajaan Diadochos (Mesir) di bawah dinasti Ptolomeus juga jatuh ke tangan Romawi. Akibat ekspansinya itu Romawi tumbuh menjadi negara besar dan kuat. Romanum Imperium, artinya daerah kekuasaan Romawi. Dijalankan pula Pax Romana, artinya perdamaian di bawah kekuasaan Romawi. Sehingga negara-negara kota yang ditaklukkan itu tunduk di bawah kekuasaan Romawi. Dan kemudian negeri-negeri itu dijadikan propinsi.
Roma menjadi ibukota yang megah. Harta rampasan dan pajak dari daerah jajahan merupakan pemasukannya. Bangunan Forum Romanum berhasil didirikan. Bangunan ini merupakan tempat rakyat Romawi menyaksikan pertunjukan adu binatang (gladiator).
Sekitar tahun 148 SM terjadi perebutan kekuasaan antara Marius dan Sulla. Akibatnya kekuasaan pemerintahan di pusat beberapa kali mengalami perpindahan tangan. Mula-mula kekuasaan berada di tangan Marius, kemudian direbut oleh Sulla. Kedua penguasa ini memerintah dengan sewenang-wenang (diktator). Namun demikian mereka gagal dalam menjalankan roda pemerintahan dengan baik.
Pada masa berikutnya kekuasaan pemerintahan pusat dipegang oleh tiga orang yaitu Pompejus, Gracchus, dan Julius Caesar. Gracchus gugur dalam perang melawan bangsa Parthia di Asia (55 SM). Sebaliknya, Julius Caesar berhasil merebut daerah Gallia (Perancis). Ia terkenal dengan ucapannya vini-vidi-vici, artinya saya datang, saya melihat, dan saya menang. Kemenangan Julius Caesar membuat Pompejus ketakutan. Ia bersama pengikutnya menyingkir ke Yunani, tapi terus dikejar dan akhirnya ia terbunuh di Mesir. Julius Caesar lalu kembali ke Roma. Ia kemudian menjadi penguasa di Roma. Oleh karena tindakannya diktator, ia tidak disenangi oleh temannya. Pada tahun 44 SM, Julius Caesar ditewaskan oleh Cassius dan Brutus.
Pembunuhan terhadap Julius Caesar menimbulkan kekacauan. Sahabat Julius Caesar bernama Antonius bersahabat dengan Octavianus, anak angkat Julius Caesar. Keduanya lalu bersekutu dengan seorang jenderal bernama Lepidus. Mereka bertiga memimpin rakyat menentang penguasa. Mereka berhasil mengalahkan Cassius dan Brutus, yang menyingkir ke Macedonia. Anggota tiga serangkai kemudian membagi daerah kekuasaan. Octavianus berkuasa di sebelah barat dengan ibukotanya Roma, sedangkan Antonius di sebelah timurnya. Perkawinan Antonius dengan Cleopatra mencemaskan Octavianus, menyebabkan ia memerangi Romawi Timur. Octavianus menang dan Cleopatra mundur ke negerinya yang diikuti oleh Antonius. Tapi mereka akhirnya putus asa dan bunuh diri.
Berkat keberhasilannya, senat memberikan gelar Augustus (yang dipertuan), gelar Princep Civitas (warga tertinggi), dan gelar Caesar (kaisar). Jadi, nama Octavianus menjadi Caesar Octavianus Augustus.
Kejayaan Kerajaan Romawi Kuno hanya bertahan kira-kira dua abad lamanya. Setelah itu terjadi pergantian kekuasaan secara silih berganti. Walaupun ketika itu Romawi sudah diambang pintu kehancuran, namun kaisar Konstantin berhasil memindahkan ibukota kerajaan dari Roma ke Konstantinopel. Pada masa pemerintahannya, kehidupan rakyatnya kembali tenang dan damai.
Selanjutnya pada tahun 527 M, kekuasaan pemerintahan dipegang oleh kaisar Justinianus yang memerintah sampai tahun 565 M. Pada masa pemerintahannya, ia berhasil memperluas wilayah kekuasaan Romawi sampai ke Afrika Utara, Italia, Suriah, Mesopotamia, dan seluruh daerah Balkan. Begitu pula ia telah menyusun kitab hukum Romawi yang diberi nama Codex Justinianus tahun 529. Kitab hukum ini dijadikan dasar dalam penyusunan hukum Eropa.
Selain kitab hukum tersebut di atas, masih banyak peninggalan peradaban atau kebudayaan Romawi, antara lain:
a. Bahasa Latin dan angka Romawi yang sampai sekarang masih digunakan dalam kaitannya dengan ilmu pengetahuan.
b. Istilah-istilah yang terdapat dalam kemiliteran, seperti legium, divisi, kavaleri, dan lain-lain.
c. Dalam seni bangunan, mereka telah dapat mambangun dengan sistem beton, baik di darat maupun bangunan di dalam air.
d. Karya-karya sastra yang menceritakan tentang kebesaran Roma, dan penaklukan wilayah Callica (Perancis).
Source: shvoong.com
0 komentar:
Post a Comment